Jumat, 15 Januari 2016

Hi sahabat ku simi

Assalammu'alaikum Wr.Wb

Hai Simi,
Waktu demi waktu aku menunggu waktu yang aku tunggu selama ini. Hari yang aku tunggu-tunggu akhir nya terjadi saat ini. Sahabat ku Simi, mungkin tidak ada kata terlambat untuk perubahan ku saat ini. Selagi ada waktu kenapa tidak dilakukan? Lebih dekat dengan Yang Maha Kuasa merupakan kebahagian tersendiri buat ku saat ini, ALLAH tidak membiarkan ku menjalani masa muda ku dengan perasaan galau yang menyerang anak muda saat ini. ALLAH memberikan petunjuk kepadaku bagaimana bahagia tanpa melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh orang tua maupun tidak disukai oleh ALLAH , lewat ayat-ayat Al-Qur'an yang di turunkanNya kepada nabi Muhammad SAW untuk umatnya.

Pernahkah kau mendengar hal seperti ini "bersahabatlah dengan orang-orang sholeh" aku baru menyadari mukjizat dari kata-kata itu. Berawal ketika aku sedang kuliah ternyata ada seorang wanita yang mendekatiku dan berbincang-bincang layak nya anak muda. Saat itu entah angin apa yang masuk dalam perbincangan kita , perbincangan kita menjurus keagamaan dan kata-kata temanku tersebut tidak segan-segan merayuku dan membuat aku terpengaruh, di hari itulah hatiku merasa terpanggil untuk berubah. ALLAH Maha Mengetahui Segalanya. ALLAH tidak ingin membiarkan umatNya terlalu lama jauh dariNya, karena Cinta ALLAH kepada Umat nya amat sangat besar.

ALLAH Maha Mengetahui Segalanya, Mengetahui apa yang akan terjadi di dunia sekarang maupun nanti. ALLAH sudah memberikan petunjuk pada umatNya yang beriman lewat ayat-ayat Al-Qur'an. Setiap ayat sudah dijelaskan apa yang di perbolehkan dan apa yang tidak di perbolehkan, di dalam nya juga terdapat cara mengatasi kesulitan masalah di dunia. ALLAH memang tidak tampak, tapi ALLAH itu ada . ada di dalam hati umat nya yang bertakwa. Maka Apa bila kamu ingin bertemu dengan ALLAH maka sholat lah, jika ingin ALLAH berbicara kepadamu maka bacalah Al-Qur'an. ALLAH memberikan kita umur panjang karena ALLAH memberi kita kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik, ALLAH memberi kita umur panjang karena dunia ini masih baik untuk kita.

Simi, sahabatku.
Bukankah ALLAH sudah baik sekali pada kita , pada semua umatNya di muka bumi ini. Tapi kenapa masih saja banyak orang yang justru menjauh dari ALLAH. ALLAH sudah menjamin hidup kita apabila kita patuh padaNya kenapa masih ada umatnya mencari-cari hal yang tidak mungkin dapat membuat hidup mereka tentram. Kenapa umat di ciptakan seperti itu? Kenapa manusia memiliki sifat egois yang tinggi? Kenapa manusia tidak diciptakan dengan perasaan sabar dan taat saja . mungkin dengan itu tidak ada lagi pemberontakan atau kejahatan di muka bumi ini.

Simi sahabatku tersayang,
Aku mungkin belum terlalu taat padaNya, Tapi aku berusaha sekuat tenaga untuk taat padaNya... Kalau bukan sekarang lalu kapan ? Tidak ada alasan lagi yang bisa aku buat alasan untuk tidak taat padaNya, maka dari itu aku harus taat padaNya. Butuh sekuat tenaga untuk mencari alasan untuk tidak menjalankan perintahnya, oleh karena itu kenapa tidak dijalankan saja? .

Sahabat ku Simi, ALLAH itu tidak pernah cuti. ALLAH Maha Mengetahui Segalanya, Allah selalu mengawasi tindakan kita setidaknya Kita harus Malu pada Allah meskipun Allah tidak tampak...

Sekian dulu yaa sahabatku, aku akan selalu membagi kisahku pada mu. . .

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Sabtu, 26 Desember 2015

Di balik peri kecil jesi

   "Kenapa kau murung?" tanya kris dengan menghentikan proses perangkaian bunga.
   "Apa yang sedang kau lakukan disini?" tanya balik jesi.
Pulangnya jesi memikirkan perkataan nenek tua itu, ia terus memikirkan semuanya yang dikatakan nenek tua tersebut.
   "Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus melangkah sejauh ini? Apakah ini akan menjadi kebaikan ku kelak?"tanya dalam hati jesi sambil melangkahkan kaki bolak balik.
   Pagi hari jesi membantu para pegawai istana membersihkan kamar kedua orang tuanya. Jesi mencari ibunya kesana kemari tapi tidak menemukan ibunya. Jesi dengan tetap melihat kesana kemari jesi masuk ke kamar ibu nya tersebut dan mengambil kalung yang memiliki batu musafir yang indah berwarna biru. Batu tersebut di beri oleh nenek nya jesi untuk ibunya. Kalung tersebut sekilas tampak terpancarkan cahayanya yang sangat indah. Jesi memasukkan kalung tersebut ke kantong baju nya. Jesi kembali ke kamar nya dan menutup pintu dengan cepat.
    "Kenapa penyihir itu menginginkan kalung ini? Apakah kalung ini dapat membuat bencana untuk keluarga dan seisi istana ini hancur?" tanya nya dalam hati jesi sendiri
    Kris mendapat tamparan keras dari teman teman nya, kris memang orang yang tidak suka bicara, pendiam dan pintar banyak yang tidak menyukai keberadaan kriss karena kris selalu menjadi yang pertama. Kris pulang dengan babak belur di wajahnya dan ia tidak langsung pulang kerumah melainkan pergi kehutan untuk melihat jesi. Kris menunggu lama sampai tertidur, ketika kris membuka mata ia melihat di tangannya terdapat jesi yang duduk di tangan kris.
    "Apakah kau baik-baik saja?" tanya jesi
    "Hmm" kata kris dengan menundukkan kepala. Tiba-tiba jesi memeluk tangan kris yang sedang memegang kepala.
   
    

Jumat, 25 Desember 2015

Hello everybody..

Nama saya Laxsmita Shintia Suryadi,  saya biasa di panggil Laxsmita, saya lahir di jombang jawa timur yang sekarang masih menjadi tempat tinggal saya, saya sangat menyukai warna kuning, kuning melambangkan keluguan bagi saya. Hehehe...

Ini mungkin pertama buat saya menulis di blog, mungkin apa bila ada salah kata mohon maaf sebesar-besarnya. Apapun komen anda berharga bagi saya .

Thankyuu 🙋🙋🙋

Di balik peri kecil Jesi

Part 1
Disuatu istana di tengah hutan terdapat peri kecil yang sangat cantik dan kecantikannya membuat semua peri iri ketika melihat jesi si peri cantik. Jesi adalah anak dari ratu peri dan raja peri yang berkuasa di istana tersebut. Raja peri atau raja han sangat mencintai putri tunggalnya. Setiap jesi meminta apapun raja han selalu mengabulkannya apapun itu. kecintaan raja han akan putri tunggalnya mengakibatkan jesi suka bertindak seenaknya. Ratu lisa sangat penyayang meski jesi melakukan kesalahan ibu jesi lah yang akan meminta maaf. Ratu lisa sangat penyayang, beliau sangat lembut, setiap kata-kata yang di keluarkannya tidak pernah membuat sakit hati.
Pada suatu ketika jesi merayakan ulang tahun nya yang ke 17. Istana sangat ramai akan tamu dari berbagai istana yang cukup jauh. Terdapat banyak sekali kereta yang menghiasi sekeliling istana. Ratu lisa dan raja han menyambut dengan istimewa para tamu nya. kebanyakan tamu raja han membawa putra mereka masing-masing untuk memperebutkan putri jesi. Raja han dan ratu lisa senang karena putri tunggalnya di perebutkan pangeran dari berbagai istana. Raja han dan ratu lisa tidak keberatan apabila jesi memilih para pangeran itu, raja han mencari keberadaan lisa yang tidak muncul batang hidungnya. Raja han menanyakan kepada ratu lisa tentang keberadaan jesi sekarang.
“sayang, anak kita dimana? Aku tidak melihatnya?” tanya raja han
“mungkin anak kita jesi sedang di kamarnya, aku akan meminta bi rose (pembantu) untuk memanggikan jesi” jawab ratu lisa dengan senyuman ala ratu lisa.

Jesi yang sedang duduk di kursi princess dengan anggun menunggu pembantunya bi neny memakaikan sepatu yang sudah di pesan raja han dari jauh-jauh hari. Jesi berdiri dan dengan anggunnya jesi berjalan di dampingi ke dua baby sister nya. dengan tercengang semua mata para tamu raja han melihat sesosok bidadari yang turun dari surga. Jesi menghampiri ayah dan ibunda nya, semua tamu memandangi jesi dengan terpesona akan cantik wajah dan gaun yang dipakai jesi serasa serasi sekali gaun pink dengan kulit jesi yang putih.
Jesi merayakan ulang tahun nya dengan menyanyikan lagu happy birthday, memotong kue dan berdangsa dengan ayahnya. Jesi begitu senang dengan acara ulang tahun nya, jesi bertemu dengan pangeran tampan disana jika jesi berkenan untuk mendapatkan pangeran jesi dengan mudah memilih pangeran-pangeran disana jesi sama sekali tidak minat dengan itu semua jesi ingin menikmati hidupnya saat ini. Jesi berjalan di balkon rumahnya di luar ruangan pesta, jesi menyimpukan tangankan dan mengangkat kakinya dan ternyum terus menerus memandangi bintang. Tidak lama disusul ayah ibu jesi menghampiri jesi dengan bergandengan, raja han memegang pundak anak nya dan ratu lisa memegang telapak tangan jesi.
“jesi, anak ku ayah sangat senang melihat mu tersenyum seperti sekarang, kau ingin hadiah apa dari ayah nak?” tanya raja han dengan senyuman khas nya
“ayah, jesi masih belum menginginkan sesuatu sekarang jesi masih senang dengan acara hari ini, jesi bisa bertemu dengan teman lama jesi dan pangeran-pangeran yang sangat baik kepada jesi” jawab jesi dengan tersenyum
“saat engkau membutuhkan hadiah tersebut bilang kepada ayah ya, ayah akan mengabulkan permintaan mu” kata ayahnya
“Baik ayah... ibu, ibu bagaimana dengan hari ini apakah ibu juga bahagia?” kata jesi
“ibu sangat senang nak, ibu bisa melihatmu memakai gaun yang hampir sama saat ibu bertemu dengan ayah mu, ibu sangat senang semua orang terpesona melihat kecantikan mu yang aku turunkan” kata ratu lisa
“apa? Jesi itu mirip aku , tanya semua orang kami terlihat hampir sama” jawab raja han membela diri
“hahaha... jesi mirip ayah dan ibu. Ayahh... ibuu.. jesi minta maaf ya karna jesi sudah terbiasa dengan perilaku ayah dan ibu kepada jesi yang berlebihan menjadikan jesi seperti anak manja dan anak nakal. Jesi nggak mau jadi anak nakal dan manja, jesi ingin menjadi anak yang baik yang pinter untuk ayah dan ibu dan orang lain disekitar kita” kata jesi
“jesi... ayah dan ibu sangat menyayangi mu nak” kata raja han memeluk jesi
Keesok harinya jesi membantu para pembantunya mencari sari bunga yang ada di lahan dekat istana sontak para pembantunya kaget atas tingkah jesi tersebut.
“bi, apa yang bisa jesi bantu?” kata jesi membantu membawa keranjang
“putri biarkan saya saja, putri ingin apa biar saya ambilkan atau saya buatkan?” tanya pembantunya
“jesi sedang tidak ada pekerjaan, biarkan jesi membantu mu bi” jawab jesi dengan halus.
Jesi ikut ke lahan dan mengambil sari dari bunga-bungaan tersebut dengan para pembantu istana, mereka tertawa bersama dan membuat jesi tertawa lepas jesi sebelumnya tidak pernah tertawa seperti ini. Setelah mengambil sari tersebut selesai jesi mencuci tangan nya di sungai di sekitar lahan tersebut jesi di dampingi baby sister nya mencari sungai untuk mencuci tangan nya tetapi sunga nya sedang kering tidak ada air di sungai itu. jesi melihat pegawai istana terbang dengan membawa air, jesi menghampiri orang itu.
“pak, air itu bapak dapat dari mana?” tanya jesi
“disana, sungai yang dekat dengan pohon besar itu disana air nya segar sekali dan kami baru saja dari sana” jawab bapak-bapak pegawai istana
“baiklah saya ingin melihat sungai itu” kata jesi
“putri sebaiknya putri kembali ke istana saya saja dengan bu neny yang mengambilkan air segar itu untuk putri” kata bi rose
“iya putri biar kami saja yang mengambilkan air itu, putri tunggu di istana saja” sahut bi neny
“tidak bi, jesi ingin menghirup udara bebas, jesi ingin melihat sungai dan menyentuh air nya langsung dari sungai itu” kata jesi sambil meninggalkan kedua baby sister tersebut.
Sesampai di sungai itu mata jesi berbinar terang melihat air di dalam sungai itu yang biru, jesi menyentuh nya dan meminumnya.
“bi rose, bi neny lihatlah airnya segarrr sekali bukan, minumlah” kata jesi sambil memberikan tangannya yang di penuhi air dan kedua babysisternya meminum air tersebut sambil tersenyum.
“bi biarkan saya mandi sebentar ya? Bibi juga boleh mandi dengan saya ayo!” ajak jesi dan mereka mandi bersamaan jesi gembira bisa tertawa dengan baby sisternya. Setelah mereka selesai jesi memakai baju dengan sendiri tanpa bantuan baby sisternya jesi menjauh dan menggunakan baju nya sendiri. Jesi mengancingkan baju nya. Tiba-tiba mendengar suara misterius jesi mencari suara apa itu, jesi dengan mengendap-endap melihat di balik daun-daun jesi melihat manusia yang cukup muda yang sedang kesakitan. Manusia tersebut memegangi perut nya. jesi membalikan badan nya untuk menyusul baby sister nya ia menginat kata ayah nya jika ada manusia cepatlah pergi selamatkan diri. Jesi membalikan badan,
“peri.. tolong lah aku” kata pemuda itu dengan kesakitan. Jesi mengintip lagi.
“peri tolonglah aku, aku sedang sekarat” kata pemuda itu lagi. Jesi melihat pemuda itu menghelangkan nafasnya, jesi menghampiri pemuda itu sambil menyodongkan belati yang di bawa jesi. Jesi mendekati pemuda itu melambaikan tangan di depan mata pemuda itu tapi pemuda itu tidak menunjukkan reaksi apapun. Jesi melihat luka di perut pemuda itu, jesi memegang dan mencari obat untuk pemuda itu. jesi mencari obat-obatan dari tumbuhan sekitarnya jesi menempelkan daun tersebut ke luka pemuda itu. pemuda itu siuman dan jesi melarikan diri dengan secepatnya bersembunyi dibalik daun-daun tadi. Pemuda itu bangun duduk dan memegangi perut nya sedikit kesakitan.
“peri terima kasih. Peri siapa nama mu? Boleh kah kita bertemu lagi?” tanya pemuda itu. jesi meninggalkan pemuda itu menyusul baby sisternya.
Jesi memikirkan pemuda itu, jesi menginat wajah pemuda itu yang tampan dan tersenyum sendiri, jesi memegangi telapak tangan nya yang tadi memegangi rambut pemuda itu. jesi membatin apakah yang jesi temuin itu manusia? Apakah pemuda itu menyukai jesi? Kenapa pemuda itu meminta agar jesi dan dia bisa bertemu kembali? Jesi tersenyum sambil memegang kedua pipnya yang mulai memerah.
Di sisi lain terdapat kampung kecil yang di tempati oleh manusia, ada sebuah rumah yang di penuhi tanaman bunga didinding di pagar di balkon lantai atas terdapat taman yang juga terdapat ayunan dan dipenuhi akan bunga-bungaan. Terlihat ada sesorok gadis muda yang sangat cantik sedang melukis bunga-bung disekitar nya, gadis itu mempunyai rambut yang panjang dengan di tutupi krudung yang memperlihatkan poni nya, ia memakai dress lengan panjang dengan celana yang sedikit menyerupai celana aladin dia juga memakai kaus kaki yang motif nya polkadot.
“lily... lily ini sudah terlalu lama engkau di luar ruangan nak, ayo masuk” ajak ibu nya lily sambil memakaikan selimut untuk menutupi kepala lily, mereka berjalan menuju kamar lily. Ibu nya lily membantu lily untuk berbaring
“Nak istirahatlah dengan nyenyak yaa, ibu akan membuatkan mu sesuatu yang hangat agar dirimu merasa hangat” kata ibu nya lily sambil berjalan keluar kamar lily. Ibunya lily mempunyai toko souvenir yang cukup besar dan cukup ramai, ibu nya lily atau di panggil nona kim melayani pelanggannya dengan ramah.
“nona kim bisa kah saya pesan souvenir gelas yang gambar sepasang kucing ini 500 buah untuk bulan depan? ” tanya pelanggan
“sebentar ya nona mil saya akan mengecek persediaan di gudang” kata nona kim sambil mengecek barang nya lewat komputer.
“Lily keadaanya sekarang seperti apa nona kim? Apakah penyakitnya sudah sembuh?” tanya pelanggan
“lily baik baik saja nona, ini ada 500 buah untuk bulan depan? Bagaimana?” tanya nona kim
“Aku ambil” kata pelanggan sambil menyerahkan kartu kredit nya.

Dengan memakai gaun yang bagus jesi melirik wajahnya di kaca kamar nya. jesi berharap bisa bertemu dengan pemuda itu. jesi keluar istana tanpa sepengetahuan raja han dan ratu lisa tanpa sepengetahuan dua babysisternya.
Jesi menuju pohon yang ia temui pemuda itu dan jesi melihat pemuda itu duduk di bawah pohon lagi, kali ini pemuda itu membawa seikat bunga mawar yang sangat cantik. Jesi bersembunyi di balik daun-daun.
“Putri... entah engkau datang atau tidak aku membawakan mu bunga untuk ucapan terima kasih sudah menyelamatkan ku, aku ingin melihat mu , bisahkah kita berteman? Aku tidak akan membahayakan hidupmu, jujur aku tidak ada teman bicara , aku sendirian” kata pemuda itu duduk sambil menatap tanah serasa ia sedang sedih karena sendirian. Jesi muncul di balik daun dan pemuda itu mengangkat kepala melihat jesi yang sangat cantik. Pemuda itu terpesona akan kecantikan jesi.
“cantik...” kata pemuda itu sambil melihat jesi. “ini aku bawakan bunga untukmu, bolehkah aku mendekat?” tanya pemuda itu. jesi melangkahkan kaki ke belakang dan pemuda itu tidak jadi mendekati jesi, pemuda itu duduk dan meletakan bunga di depan pemuda itu.
“terimakasih sudah muncul dihadapanku, aku tidak akan membahayakan hidupmu, mau kah engkau berteman dengan ku putri?” tanya pemuda dan jesi menganggukan kepala.
“siapa nama mu?” tanya pemuda itu
“jesi” jawab jesi singkat. Pemuda itu mengangkatkan tangan untuk berjabat tangan “nama ku kris” jesi hanya tersenyum.
“maukah kamu melihat laut dengan ku? Kita lihat matahari terbenam?” ajak kris
“dimana? Aku tidak bisa , aku takut” kata jesi
“aku akan menjaga mu, bersembunyilah di sakuku agar tak terlihat oleh manusia” kata kris. Jesi bingung. “hanya sebentar, aku akan mengantarkan mu kesini lagi” kata kris lagi. “benarkah engkau akan melindungiku?” tanya jesi, kris menganggukan kepala. Kris membuka telapak tangan nya menyuruh agar jesi mendekat kepadanya, jesi menghampiri kris , dan menghinggap di telapak tangan kris.
“ayo kita melihat matahari terbenam” kata kris sambil berjalan dengan jesi yang ada di  saku baju kris. Dengan kecepatan tinggi kris menaiki sepedanya, akhirnya sampai juga kris meletakkan sepedanya dan berlari ke arah laut dengan gembira kris berlarian. Kris melepaskan jesi
“jesi ayo kita bermain” ajak kris . kris dan jesi berlarian kesana kesini mereka berdua bahagia . jesi tidak pernah sebahagia ini. Setelah menunggu detik-detik matahari tenggelam kris dan jesi duduk di pasir jesi duduk di pundak kris.
“jesi... bisahkah setiap hari aku melihat mu ? aku ingin melihat mu tidak untuk hari ini. Bisahkah aku menemuimu setiap hari? ” tanya kris. Jesi melihat kris yang berbicara menghadap matahari.
“kita akan bertemu setiap hari , kita akan bermain setiap hari bersama” kata jesi . kris menoleh ke jesi tapi jesi tidak membolehkan kris melihat wajah jesi yang merah karena malu. Kris tersenyum melihat tingkah lucu jesi, jesi menatap wajah kris yang sangat tampan dan jesi tersenyum jesi mulai mengagumi kris.
Lily bertemu dengan sesosok wanita yang sangat cantik yang membawakan bunga untuknya di balik itu perempuan itu membawa pisau yang akan membunuh lily, lily menjerit memanggil ibunya meminta perlindungan, ibunya menggoyang-goyangkan dan menepuk pundak dan memegang tangan lily yang kedinginan.
“nak bangun nak, bangun lily sayang kau hanya bermimpi nak” kata nona kim. Lily membuka mata dan memeluk ibunya.
“ibu ibu aku takut ibu, lindungi aku ibu aku takut ada yang mau membunuhku ibu”kata lily memeluk ibunya sambil menangis.
“ibu akan melindungi mu nak, ibu akan ada di samping mu,” kata nona ki sambil menenangkan lily.
“minum obat dan bubur yang ibu buatkan yaa nak agar engakau agak baikan” kata nona kim. Setelah makan bubur dan minum obat lily kembali tidur, lily tidak pernah keluar rumah lily tidak sekolah lily hanya lulusan sd. Lily tidak meneruskan sekolahnya karena tubuh lily tidak memadai untuk aktifitas anak sekolahan, lily hanya di datangkan guru privat. Dokter mengecek keadaan lily saat ini yang sedang kambuh dokter berkata kalau penyakit lily semakin serius . nona kim harus menjaga lily dengan ekstra. Nona kim meneteskan air mata.
“dok, lily itu hidup saya bisahkah dia hidup lebih lama?” tanya nona kim
“kemungkinan kecil lily bisa bertahan hidup nona kim, bedoa lah siapa tahu Tuhan berkehendak lain” kata dokter
Dengan tersenyum lebar jesi pulang dengan membawa satu tangkai bunga hasil pemberian kris. Semua orang sedang mencari jesi di seluruh istana. Jesi datang dan ibunya menuju jesi sambil memeluk jesi
“nak apa yang terjadi? Apakah ada yang menculik mu?” tanya ratu lisa
“ibu aku tidak papa aku tadi sedang bermain di dekat sungai bersama teman-temanku” kata jesi sambil tersenyum kemudian raja han menghampiri jesi, dan jesi memeluk ayah nya dan berkata “ayah jesi baik-baik saja jesi tadi bersenang-senang dengan teman jesi di sungai, jesi capek bolehkah jesi istirahat?” tanya jesi
“tentu nak, bi ros antarkan putri  ke kamar” perintah raja han
Jesi tidur dengan lelap karena kecapekan bermain dengan kris tadi jesi tidur dengan tersenyum
Keesokan harinya jesi pergi menemui kris, kris duduk di pohon yang sama, jesi datang dan menyapa kris kris tersenyum.
“kau datang juga. Aku ingin melihat mu” kata kris dan membuat jesi malu.
“kau mau es krim ?” tanya kris sambil enyodongkan es krim
“kelihatannya lezat” jawab jesi
“aku ingin makan es krim bersama mu di suatu tempat” kata kris
“kemana?” tanya jesi
“sudah masuk ke saku ku nanti kau akan tahu juga” kata kris
Jesi mendekati kris dan masuk ke saku baju kris. Kris menyuruh jesi duduk di dalam saku bajunya. Setelah berjalan cukup lama kris menyuruh jesi keluar dan melihat sekeliling tempat. Jesi melihat padang rumput yang hijau sangat cantik. Jesi keluar dan melihat sekelilingnya, kris membuka eskrim nya dari tempat es krim nya
“ayo kita makan” kata kris
“cuman satu?” tanya jesi
“aku berfikir kita akan romantis jika makan bersama” kata kris sambil tersenyum yang membuat jesi malu. “mendekatlah, aku tidak akan memakan mu” kata kris lagi sambil tersenyum. kris dan jesi memakan ice cream bersama jesi agak canggung berdekatan dengan bibir kris entah apa yang dirasa jesi. Setelah es cream nya habis kris tiduran di rumput rumput itu.
“ahhh suasananya ... kalau kita tidur disini pasti enak ” kata kris. Jesi melihat kris yang tiduran sambil memejamkan mata.
“kemarilah, tidur di pelukan ku aku akan menjagamu tidur, aku tidak akan macam-macam” kata kris dan jesi pun duduk di tangan kris sambil melihat kris. Kris pun mencengkeram jesi dan meletakkan di dadanya sambil di tutupi tangan nya.
“aku akan selalu menjaga mu, tidurlah” kata kris, dan jesi menyentuh dadanya yang juga memeluk kris.
“jesi ahh bisahkah kita menikah, aku ingin melihat mu setiap waktu aku tidak tahu awalnya seperti apa aku menginkan mu menjadi milik ku, menginkan mu untuk menemaniku menjalani hidup ini” kata kris . jesi pun terdiam
“andaikan aku atau kamu bisa berubah mungkin aku akan sangat bahagia karena bisa menikahi mu, andaikan kamu manusia seperti ku aku pasti akan berjuang untuk mencari pekerjaan untuk mengidupi anak-anak ku kelak.” Kata kris jesi mendengarkan nya sambil memejamkan mata. Gak terasa jesi meneteskan air mata dia membatin kenapa dia tidak di ciptakan sebagai manusia agar bisa menikah dengan kris.
Jesi pulang ke istana dengan pikiran yang gelisa.
“pokok nya aku ingin menjadi manusia agar aku bisa menikah dengan kris harus, harus” kata jesi berjalan bolak balik sambil kebingungan dia ingat ada nenek-nenek di hutan yang dapat membantu jesi yang memang terkenal dengan magic nya. jesi langsung memutar otak untuk mencari rumah nenek tersebut. Di balik pohon yang sangat besar terdapat rumah yang reot dan jesi mencoba mengetuk pintu rumah nenek tersebut, sebelum di ketuk pintu sudah terbuka sendiri, jesi pun masuk dan melihat ruangan nenek reot itu penuh dengan boneka kayu semacam minatur ratu dan raja jesi melihat sekelilingnya dan tidak menyangka dibalik rumah reot kecil ternyata di dalam nya sangat luas dan sangat bersih.
“ada apa putri?” tanya nenek yg ompong dengan membawa kayu untuk membantunya berjalan. Nenek tersebut mempunyai wajah yg aneh dengan mata yang besar keriput dan berjalan cepat bisa berpindah-pindah.
“aku sudah tau apa tujuan mu kesini, kau ingin menjadi manusia kan? Ada seseorang yang menginginkan mu dan menikahimu kan?” tanya nenek tersebut. Jesi dengan melihat nenek itu agak sedikit ketakutan mengangguk kan kepalanya. Nenek tersebut langsung dengan cepat berpindah ke bola lampu yang ajaib nenek tersebut berguman membaca mantra dan sesekali melihat wajah jesi. Jesi pulang dengan kepala penuh pikiran ia tak sengaja melihat kris sedang merangkai bunga-bunga kecil dan jesi pun menghampiri kris dengan kepala penuh pikiran

[Tunggu di part 2]